Friday, August 14, 2009

Riwayat hadits tentang keutamaan berbakti kepada Ibu

Ali bin Abi Thalib r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Aku berlepas tangan dari seseorang yang tidak memenuhi hak kedua orangtuanya." Saat itu, Ali bertanya, "Rasulullah, bagaimana jika dia tidak memiliki sesuatu?" Rasulullah menjawab, "Ia tetap berkewajiban untuk mendengarkan dan menaati apa yang dikatakan keduanya; berkata lemah lembut kepada keduanya; dan tidak membentak atau mengeluarkan kata-kata yang menunjukkan kejengkelan dan ketidaksabaran."

Ada yang bertanya pada Nabi, "Bagaimana jika kedua orangtuanya telah meninggal dunia?"

Rasulullah SAW menjawab, "Dia bersedekah untuk kedua orangtuanya dengan memberi makan fakir miskin, membaca Al-Qur'an, dan berdoa. Jika dia tidak melakukan itu, maka dia telah mendurhakai kedua orangtuanya. Ingat, orang yang mendurhakai kedua orangtuanya adalah orang yang berbuat maksiat. Seseorang yang salat fardu lalu berdoa untuk kedua orangtuanya pasti doanya juga diterima oleh Allah. Dia pun diampuni berkat doanya itu walaupun kedua orangtuanya itu fasik."
Terkait dengan keutamaan berbakti kepada orangtua, Rasulullah SAW memberikan perhatian khusus terhadap bakti pada ibu. Dalam salah satu sabdanya, beliau menyampaikan bahwa surga itu berada di bawah tapak kaki ibu. Ridha dan restu seorang ibu merupakan jalan menuju surga. Orang yang meniti jalan ini pun akan berjumpa dengan Rasulullah SAW di surga.

Pada kesempatan lain, Rasulullah menyampaikan sabda tentang keutamaan seorang ibu dari seorang bapak. Bahz bin Hakim meriwayatkan bahwa seorang laki-laki datang menemui Rasulullah SAW. Lelaki itu bertanya, "Siapakan yang harus saya taati?" Rasulullah SAW menjawab, "Ibumu." Dia bertanya lagi, "Kemudian siapa lagi?" Rasulullah SAW menjawab, "Ibumu." Dia bertanya lagi, "Kemudian siapa lagi?" Rasulullah SAW masih menjawab, "Ibumu." Dia bertanya lagi, "Kemudian siapa lagi?" Rasulullah SAW menjawab, "Ayahmu, kemudian kerabat terdekat yang disusul kerabat yang lain."

Read More...

Thursday, August 13, 2009

Selawat dan salam

Selawat dan salam semoga senantiasa tercurah ke haribaan insan paling agung dan mulia. Dialah Nabi Muhammad SAW. Selawat serta salam yang sama juga dihaturkan kepada para keluarganya yang suci dan mulia, para sahabatnya yang setia, serta para pengikutnya sampai akhir zaman.

Melalui lisan Rasulullah SAW yang mulia, mengalir untaian sabda keutamaan dan pahala berbakti kepada orangtua. Dalam salah satu sabdanya, beliau menyampaikan kabar gembira tentang orang-orang yang berbakti kepada orangtuanya.
"Demi Allah yang telah mengutusku sebagai nabi, seseorang yang telah dikaruniai harta kekayaan oleh Allah kemudian berbakti kepada kedua orangtuanya akan bersama denganku di surga," kata Nabi.
Betapa indahnya bersama kekasih Allah di surga. Alangkah mewahnya merasakan sejuknya Telaga Kautsar yang airnya lebih putih dari susu, lebih manis dari madu, dan lebih dingin dari salju. Duhai syahdunya bersama Rasulullah SAW di taman surga. Bila bersama Rasulullah, maka itu juga berarti bersama dengan keempat sahabat utamanya: Abu Bakar r.a., Umar bin Al-Khattab r.a., Utsman bin Affan r.a., dan Ali bin Abi Thalib r.a., selain berjumpa dengan Bilal bin Rabbah r.a., Abu Zarr Al-Gifari r.a., Salman al-Farisi r.a., dan sahabat-sahabat setia lainnya. Oh, bahagianya hidup di surga tertinggi bersama dengan orang-orang mulia seperti mereka.
Untuk itu, mari kita berlomba menggapai keindahan surga melalui jalan berbakti kepada orangtua. Luasnya rahmat Allah dijanjikan kepada orang-orang yang menempuh jalan ini. Ingat, luasnya rahmat Allah mengalir bersama dengan ridha orangtua. "Ridha Allah bersama dengan ridha kedua orangtua," demikian pesan salah satu hadits.

Read More...

Keagungan seorang Ibu disisi Allah

"Rasulullah, bagaimana saya harus memperlakukan ibu saya? Dia tak henti menyakiti saya dengan lidahnya yang tajam padahal saya telah penuhi nafkahnya?" Seorang lelaki mengadu pada Rasulullah. "Demi Allah, sekiranya kamu telah memotong dagingmu untuknya, kamu baru memenuhi seperempat dari kewajibanmu terhadap ibumu. Apa kamu tidak tahu bahwa surga itu di bawah tapak kakinya?" Jawab Rasul. Sekelumit kisah tadi mungkin cukup menggambarkan agungnya kedudukan seorang ibu di sisi Allah. Karenanya, kebaktian kepadanya akan berbuah kemanisan dan keindahan hidup. Tetapi sebaliknya, pembangkangan kepadanya juga akan berbuah kepahitan dan bencana."Tuhanmu telah memerintahkan supaya kalian jangan menyembah selain Dia dan kamu hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau keduanya berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'hus'. Jangan (pula) kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, 'Tuhan, kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka berdua telah mendidikku di waktu kecil." (Qs. Al-Isra' 23-24)

Read More...